Tuesday, 31 December 2013

Terjemahan Lagu Wonder - Lauren Aquilina :)

Hell-o, everyone. Miss me? HAHA

Aku lagi pengalihan tugas Discourse nih. Jadinya nerjemahin lirik lagu kesayangan :) Judulnya ‘Wonder’ dari penyanyi asal Inggris, Lauren Aquilina. Maaf ya, terjemahannya level newbie banget. Maklum bre, masih kuliah.. (excuse aje lu Deb, ah!) If anything goes wrong, I’ll gladly consider your comment. Enjoy!

I can't control my feelings
I can't control my thoughts
I'm staring at the ceiling
Wondering how I got so caught

Tak bisa mengendalikan perasaanku
Tak bisa mengendalikan pikiranku
Kupandangi langit-langit
Memikirkan bagaimana aku tenggelam seperti ini (1)

You're completely off limits
For more reasons than just one,
but I can't stop

Kau benar-benar di luar jangkauan(2)
Untuk banyak alasan
Tapi aku tak bisa nerhenti

You're aware of my existence,
but you don't know I'm here
You're the center of attention
You control the atmosphere

Kau sadari kehadiranku
Tapi kau tak tahu aku disini
Kau lah pusat perhatianku (3)
Kau yang mengendalikan atmosfir

You're so busy being busy,
I don't want to interfere
But I can't stop

Kau sangat sibuk menjadi sibuk
Aku tidak mau mengganggumu
Tapi aku tak bisa berhenti

So I'll remain within your aim,
until my thoughts can travel somewhere new
My mind is blind to everything but you
And I wonder if you wonder about me, too

jadi ku kan bertahan dalam tujuanmu
hingga pikiranku bisa pergi ke tempat yang baru
pikiranku dibutakan dengan segala tentangmu
dan aku memikirkan apakah kau memikirkanku juga

If you were to stop talking
I don't know what I'd do
The future's fall is daunting
Walking into it with you

Jika kau bermaksud berhenti bicara
Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan
Masa depan begitu menakutkan
Menjalani masa itu denganmu

So drink 'til you can't think it,
pretend I'm what you choose
'cause I can't stop

Minumlah hingga kau tak bisa memikirkannya
Berpura-puralah aku yang kau pilih
Karena aku tak bisa berhenti

So I'll remain within your aim,
until my thoughts can travel somewhere new
My mind is blind to everything but you
My mind is blind to everything but you
And I wonder if you wonder about me

jadi ku kan bertahan dalam tujuanmu
hingga pikiranku bisa pergi ke tempat yang baru
pikiranku dibutakan dengan segala tentangmu
pikiranku dibutakan dengan segala tentangmu
dan aku memikirkan apakah kau memikirkanku

So I'll remain within your aim
until my thoughts can travel somewhere new
My mind is blind to everything but you
And I wonder if you wonder about me too

jadi ku kan bertahan dalam tujuanmu
hingga pikiranku bisa pergi ke tempat yang baru
pikiranku dibutakan dengan segala tentangmu
dan aku memikirkan apakah kau memikirkanku juga

(1) ‘Got so caught’ literally means being involved even if we dont want to. Biar puitis dan masuk ke keseluruhan lirik lagu, dirubah jadi ‘tenggelam seperti ini’.
(2) ‘off-limits’ itu artinya ‘forbidden’ tapi biasanya kata sifat ini buat wilayah gitu. Nah, jadi saya berpikir kalo ini tuh ada figure of speech-nya. Jadi, biar sisi puitisnya tetep ada saya artiin ‘di luar jangkauan’.
(3) Sebenernya ga ada possessive pronoun ‘my’ tapi aku tambahin di artinya jadi ‘perhatianku’, biar tetep kerasa romance-nya.. dan lagipula janggal aja kalo ngedenger ‘kau lah pusat perhatian’ atau ‘kau bagai pusat perhatian’.


Wednesday, 18 December 2013

Apology

My sun..
It is a sorry for I cannot 
bury you on my anonymous land
It is a sorry for I am powerless
to separate todays and yesterdays
It is a sorry for I'm too feeble
to rip off our memories into pieces

My sun..
It is a sorry for I always
track your memorial paths
It is a sorry for I'm getting used to
wrap up your remaining shadows
It is a sorry for I'm glad
to wake up and found you shining on my days

My sun..
Deep condolences for I cannot forget you
Deep condolences for I'm not ready to lose you
Deep condolences for I'm way too far loving you




p.s. you know for whom this poem is created.

Monday, 16 December 2013

Long Distance Relationship

Love, you think? Yes, it is about love..
A true love from my family :)

Just now, my 10-year-old sister who is really fierce, harsh, and boyish texted me.

nasywa : ebod

I did not reply, because I was too busy with my proposal.
Few hours later, she texted me again.

nasywa : nj naon embi , cape te :~) (what are you doing, embi? are you tired?)

me : (amazed) Nju ngerjakeun tgas kneh. Cape, tapi da kudu beres :) (still doing my assignment. I'm tired, but it has to be done)

nasywa : oh sing tereh beres atuh :) (hopefully it can be done soon)

me : okeh :D

nasywa: dadah good night sister :)

me : (startled) Good night :*

It was.. weird, you know. We always fight whenever I'm home (I know, it sounds not normal to fight a kid for me..). But see, this long distance does not give us a chance to attack each other :D this long distance makes us close. this long distance makes my devilish enemy become my cute angel who is worth missing. Long distance is.. another God's play :)




Monday, 2 December 2013

B3

I don't know if in the next year's December I still could see them...


They are my very first friends in the university..

I remember I firstly met Meydi on MOKA ..

I remember that Fajar was the only classmate I knew before I knew the other classmates, because he was in the same group of "KAB" with me..

I remember Riska with her harsh face was the first person to whom I introduced myself in the class..

I remember I got close to Retta when we were gossipping about something during PAI class..

I remember I was amazed by Wahyu's TOEFL quiz' score in the Reading for General Communication class..

I remember the first impression I saw from Fitri was.. she compared her nickname with a bird in Speaking class..

I remember Mak Novi was so active and not shy at all to meet new people when we firstly attended the class..

I remember I made a joke with Odon. I pretended that actually we were from the same high school, because he was from SMAN 6, and I was from SMAN 6 as well. Haha, the difference lies only on the city..

I remember Buls was so close with the boys..

I remember I thought that Risty and Neni were from the same high school because they were so close, and their body size were pretty similar: small, if I could tell :p

I remember I made a joke to Elis because her origin was always changing whenever the lecturer asked where she is from..

I remember I firstly did not want to disturb Nyueh because her face reminded me the one I hated in junior 
high school..

I remember that in the beginning of the college's life, Azhari was seen as the most religious person in the class..

I remember that I thought that Aldo and Zul would be best friends even if they came from different high school.. and they are now..  

I remember the first impression of Indar was .. so fierce.. haha because her accent was like scolding someone to whom she spoke..

I remember the first impression of Yurfa was "Whoaaa he is so high!"

I remember Dyah's appearance was so.. emo-ish (?) 

But..

 I dont know.. I  really dont know.. if in the future I would get to see us together like this..

Wahyu - Fajar - Debi - Yurfa - Adisa - Nur - Azhari - Doni
Anisah - Fitri - Wulan - Raita - Novi - Riska - Meydi - Risty - Elis


Selamat PPL, selamat berskripsi ria :'))

Sunday, 1 December 2013

Don't Let Me Die

I’m nothing but a dry grass waiting for the rain to be over me

But all I do is daydreaming to gulp a drop of an oasis

I’m tortured living in the middle of summer’s eternity

My chance of life is now wrapped around a ticking bomb

Cause there’s nothing I could do any less anymore

I will just need to linger till the death gives me a call

Unless you arise and erase my foredoomed infinity




p.s. Dear my sweet sun.. this poem is (again) for you. Understand this, could you please?

Monday, 18 November 2013

My Passion: Translating Versus Teaching

Tadi siang, aku gajian untuk terjemahanku yang ke-empat. Wiiihh, keren ya? (Kaya yang dapet berapa aje, Deb..) Hahaha, I’m very grateful though. Alhamdulillah.. Memang jumlahnya ga seberapa dibanding gaji mereka yang ngajar. Tapi, disini passion aku.

Jurusan yang aku tempuh saat ini adalah Pendidikan Bahasa Inggris. Orang yang mendengar ini pasti langsung bilang, “Wah, nanti jadi guru dong?” Harapannya sih seperti itu. Tapi, aku bisa jadi apa aja yang aku mau. Jadi penerjemah, misalnya. Iya, I love translating. Ngutip perkataan Nyueh padaku, “I can’t take translation job. But your passion is there.” Dia mungkin benar. I’m very happy doing it. See, happiness itu ga bisa diukur dengan banyaknya uang yang kita terima. As long as we’re happy on it, no matter how much money we can get, we’ll always be happy. Aku mungkin belum ahli dalam hal terjemah menerjemahkan. Aku juga ga ngambil konsentrasi translating. Tapi, aku selalu pegang kata-kata dosenku, “You can start translating from now on. Practice, practice, and practice. Don’t worry. There is no exact translation.” Dan dosenku yang satu lagi bilang, “After you’ve graduated, you can be whatever you want.” Dengan kata lain, no one can force me to be a teacher. Bahkan, ibu aku juga udah pasrah saat aku menyatakan, “Bu, Eby ga mau jadi guru, ya?” Ibu hanya bisa merespon, “Terserah lah. Eby yang ngejalaninnya kan. Lagipula, Allah itu akan selalu mencukupkan rezeki Eby, gimanapun caranya.”

Tapi, bagaimanapun aku tidak menutup kemungkinan kalau aku nanti harus jadi pengajar. Sebenarnya, saat ini I’m trying to love teaching. Teaching kids, especially. Aku pernah bilang sama Retta, aku mau ngelamar kerja buat jadi pengajar, siapa tahu aku jadi suka ngajar. Aku ga boleh benci sama pekerjaan yang mulia yang satu ini juga. Hanya saja I still love translating more than I love teaching. :)

Monday, 28 October 2013

Doodling Doodling..


This drawing is the result of my doodling. It was unconsciously done while I was working on my assignment. If I'm not mistaken, I was working on annotated bibliography for Second Language Acquisition course at around 2 a.m. Seriously, 2 a. m. This accident took place in Meydina's boarding room. Haha.. what a little thing :)

Sunday, 27 October 2013

Beyond The Name

Tentang nama blog ini.. yang aneh dan terkesan alay ini.. aku punya cerita tentangnya. Tapi, aku ingin kau menebaknya lebih dulu. Mengapa aku memberi nama Beecquerel untuk blog ini?

Apa karena Bee itu alay-nisasi dari de-BI?

Apa kau pikir karena Debi itu berarti lebah, jadi ada BEE-nya di nama blogku?

Haha, just.. let’s begin the story.

Blog ini dibuat tahun 2010. Yep, saat aku masih kelas 3 SMA. Seperti yang kalian tahu dari postinganku sebelum-sebelumnya tentang seberapa besar aku benci pelajaran eksakta, aku juga tidak bisa betah berlama-lama di kelas Fisika.

Suatu hari di kelas Fisika, (entah sedang apa guru dan teman-temanku saat itu) aku membuka-buka halaman buku fisika. Aku benar-benar tidak bisa engage ke pelajaran itu. Jadi, yang kulakukan saat itu hanya membuka halaman-halaman buku hanya unuk mencari celah halaman putih kosong untuk kutulisi apa saja agar tidak bosan. Tiba-tiba, aku melihat semacam trivia di sudut halaman itu. Tertulis disitu, Antoine Henri Becquerel, seorang fisikawan asal Perancis, penemu radioaktif, kalau tidak salah. Entah apa yang telah merasukiku waktu itu, yang aku tahu..yang selanjutnya terjadi adalah.. aku menulis di bawah trivia itu beecquerel.blogspot.com. Benar..dengan tambahan satu huruf E :) Supaya ada BEE-nya yang berarti lebah :) Dan Debi itu memang artinya lebah :) Selang beberapa hari setelah ‘penerimaan wangsit’ itu I made the blog right away. Tapi, aku baru mengisinya di bulan Agustus.

Ceritanya as simple as that! Anyway.. unconsciously I’ve uncovered the things I used to do during Physics classes at school.. sigh.. and anyway..up till now I don’t know how to pronounce ‘Becquerel’.

Je suis desole, Monsieur Becquerel :((



  


Monday, 21 October 2013

Why

Why do you hide behind the camouflage?

Come and
hunt me
shoot me
die me

I'm unarmed
Your eyes clearly witness it

Why are you hesitant?

Do I run?
Do I scare you?
Do I attack you?

I've done no harm
 You already know it too

So Why. Why. Why.
You neither kill me nor save me.

Why?


Thursday, 10 October 2013

The Scary Future

Aku tidak percaya akan mengatakan hal ini. Aku.. rindu kakakku.
27 September lalu, dia resmi berusia 23 tahun.
Hari itu aku mengata-ngatai dia, "Haha, tuaaa tuaaaa."
Benar, kakakku sudah tua. Selamanya ia akan lebih tua dariku.
Dan itu adalah hal yang menakutkan bagiku.
Mungkin saja kurang dari lima tahun ini, kakakku akan menikah.
Lalu, siapa yang akan aku jahili lagi?
Siapa lagi manusia yang paling bisa mengerti aku?
Siapa yang akan bertengkar lagi denganku?
Bagaimana ini..kenapa masa depan begitu menakutkan?
Kemana dia akan pergi?
Selama ini, dia selalu sangat perhatian terhadapku.
Tapi selama ini pula, aku terlalu cuek untuk memperhatikannya.
Aku ingin menebus semuanya sebelum dia pergi..
Tapi, waktu terus saja berjalan tanpa memperdulikan aku yang kebingungan dan ketakutan ini.
Bagaimana? Bagaimana aku bisa menebusnya?
Apakah waktuku dengannya masih banyak?




Sunday, 6 October 2013

Milk and Cookies = Not Good Forecasters


Susu dan biskuit itu adalah santapan sehat nan murah yang cocok disajikan untuk sarapan. Dan dua hal itulah yang menemani hari Minggu pagiku yang cerah ini. Cerah sekali hingga aku tidak mengira hari ini akan berakhir dengan yah.. tidak berjalan sesuai rencana.

Kemarin, aku sudah berencana bahwa hari ini aku akan pergi jogging ke Tegalega, disusul dengan menghadiri acara talkshow Dini Fitria di Braga. Aku bangun jam enam pagi dengan rasa bahagia, mengingat aku akan pergi menghabiskan hari selain di kampus. Aku sangat senang sampai aku mengirimi pesan pada semua saudara cakrawalaku tentang ... Happy Sunday.. Namun, tiba-tiba aku teringat akan sesuatu yang sedikit membuatku mual: tugas esok hari.. Iya, satu tugas lagi belum sempat tertuntaskan. Akupun berfikir aku harus menyelesaikan tugas itu sedari pagi. Dan.. akhirnya.. yah kau tahu bagaimana akhirnya.. semua rencanaku gagal. Tidak ada acara jogging, tidak ada acara talkshow. Kubur! Semuanya terkubur dalam jurang bernama Ruined-Plan.

Matahari sudah terlalu terik saat aku menyelesaikan tugas itu. Akupun jadi malas untuk bepergian kemanapun di kota ini. Apalagi..macet is always everywhere di hari Minggu. Lalu, melihat ke kasurku, ada sebuah buku mungil yang menggodaku. Yep, novel The Titan’s Curse. Yaaaayyy, aku masih bisa menghabiskan Minggu siang ku bersama si imut Percy Jackson beserta petualangannya. Hohoho..



Anyway.. gara-gara aku tidak jadi pergi ke acara bedah buku Scappa Per Amore, aku jadi ingin sekali membeli novelnya. Apalagi salah satu settingnya di Jerman. Duh, aku paling tidak tahan kalau tahu ada novel yang settingnya di negara itu. I can’t help myself from buying it! Ah, money..

Ayo cari uang Debi..

Kerja..kerja..

Oke. Kesimpulannya, hari Minggu yang diawali dengan minum segelas susu dan memakan beberapa biskuit ini berakhir dengan tidak terlalu buruk. Dan memberiku pe-er besar untuk menghasilkan uang. Many thanks, God. I’ll think of it.. and..oh.. Could You please show me the way?  

Friday, 4 October 2013

Books Hunting

Afternoon everyone.. Let's stretch our hands for 15 minutes! :D

---


Aku paling tidak bisa menolak kalau diajak pergi ke gudangnya buku. Yep, sore tadi aku diajak dua book hunters yaitu Mba Aul dan Ajeng. Kami pergi ke Braga, tepatnya Landmark tempat dimana dilangsungkannya acara Bookfair Bandung 2013. Tahun lalu aku pergi dengan Retta dan Mak Nopi. Kali ini, other two book hunters invited me, hehe. 



Kami menyusuri tiap stand di Landmark itu. Ajeng adalah orang pertama yang merogoh dompet untuk membeli buku tentang chef favoritnya, Chef Bara. 

Selanjutnya, Mba Aul berkeliling mencari buku-buku yang 'dia banget'. Aku kaget sekaligus ngeri saat dia berhenti di stand buku-buku sejarah. 
"Waaahh, buku sejarah nih.." serunya. Uh, dari covernya saja aku sudah tahu buku itu buku-buku yang 'berat'. 
Lalu Ajeng menimpali, "Tipe-tipe bukunya Aul tuh yang kaya gitu."
Aku hanya bisa terkekeh. 
Tapi pada akhirnya, Mba Aul tergiur dengan buku J. K. Rowling, The Casual Vacancy. Kau tahu kan buku itu? Buku yang heboh diserbu para fans Harry Potter yang tebalnya melebihi Al-Quran -___- Buku itu didiskon hingga Mba Aul hanya perlu membayar buku itu sebesar kurang lebih tujuhpuluh ribu. Jujur saja, aku bukanlah penggemar Harry Potter maupun J. K. Rowling. Maka, aku tanya saja Mba Aul.
"Aul penggemarnya J. K. Rowling?"
"Engga, bukan.. pengen aja baca ini."
"Emangnya buku itu tentang apa sih mba Aul?" tanyaku penasaran.
"Perebutan kursi.." katanya membaca tagline yang tertera di cover. "Kayanya politik gitu deh," sambungnya dengan santai. 
Oh.. My.. God..
Well, yaa buku yang tebal dengan tema politik itu memang kombinasi yang.. hmm.. "unik"
Dan Aul banget tentunya. Hahaha.

Selanjutnya kisahku dengan buku. Satu-satunya alasan kenapa aku ingin ke Bookfair itu (sementara tigabelas buku masih mengantri di rak) adalah 'memberi makan' hasrat diri yang sedari dulu menginginkan buku ketiga seri Percy Jackson and The Olympians yaitu The Titan's Curse. Dari kelima seri yang diterbitkan aku sudah membeli 3 buku, seri yang kedua, keempat, dan kali ini yang ketiga. Aku membelinya tidak berurutan (yahh, seperti biasanya..). Dan tentang kenapa aku harus beli di bookfair ini.. itu dikarenakan selalu ada diskon di acara bookfair seperti ini, guys.. Dan aku dapat diskon 30%! Lumayan lah, bisa beli under limapuluh ribu, lol. Anyway, kalau ibu tahu soal ini, beliau pasti akan marah-marah padaku. Hihihi.






Selesai memburu buku-buku, kami bertiga makan es krim bersama. Yaaayy! Another piece of heaven on earth :)



Sambil menunggu aku menghabiskan eskrimku, Ajeng membuka plastik yang menyelubungi buku yang sangat ia idamkan. Dia menjerit histeris melihat isi buku. Dan ia pun langsung berkomentar, "Ih, Chef Bara udah punya istri belum yaa?" 
"Tuh kaaann, tipenya Ajeng tuh yang tua-tua gitu deh.." celotehku. Obrolan ini merupakan obrolan sambungan saat kami menaiki bus Damri menuju Braga. 

Saat itu, Ajeng memperlihatkan gambar aktor Hollywood di layar hp-nya. 
"Debi suka dia ga?" tanyanya.
"Engga," jawabku cepat.
"Aaah, untung Debi ga suka dia Au.." kata Ajeng pada Aul.
"Haha, Ajeng mah suka tipe-tipe muka dewasa gitu yaaa. Mba Aul tuh, tahu tipe-tipe aku kaya apa.." tawaku. 
"Iya tipe-tipe kamu itu yang cute-cute kaya Pedrosa, Logan Lerman.."
Aku hanya bisa tertawa. 

Oke, let's get back to Landmark.
Eskrimku sudah habis. Kami beranjak pulang. Tapi.. acara foto gratis terlalu menggiurkan untuk dilewatkan. Ada salahsatu stand buku islami yang memberikan jasa foto dan print langsung secara gratis. Konyol..konyol.. Aku dan Mba Aul malu-malu memasuki stand itu. Ajeng sepertinya yang paling berani. Hahaha. Hasilnya.. jeng jenggg muka-muka lelah kami pun terpampang jelas di foto. Haha. Tapi, lumayan laaahh ada kenang-kenangan dari bookfair itu. 

Beres difoto, kami bertiga langsung pulang. Hohoho

What a fun day. Thanks God. I was happy. No, I'm still happy :)
Semoga hari Minggu ini bisa kesana lagi buat liat acara bedah buku Scappa per Amore karyanya Dini Fitria yang jadi presenter Jazirah Islam (acara kesayangan aku sewaktu bulan puasa nih, guys hehe). Aamiin :)

Thursday, 3 October 2013

(Un)fortune Teller

Holaaaa, sambil menunggu maghrib, mari hand-stretching dulu 15 menit yaaa :)

---

Siang tadi, di SAC, sambil menunggu kopian drama korea ke flashdiskku, aku 'mengganggu' Meydi, Wildan, Achi, dan Jebe yang sedang bekerja kelompok. 

"Meh, Meh, coba tulis tiga kata disini," suruhku pada Meydi sambil menyodorkan kertas bekas padanya.
Dia menulis nama lengkapnya yang terdiri dari tiga kata. 

Lalu, aku pun mengamatinya dan berkata, "Kamu orangnya ga bisa ngatur keuangan."
"Ah, elu mah udah tau gue sehari-hari!" timpalnya.
"Eh, beneran. Ini bisa diliat dari tulisan elu."
"Coba, coba apalagi yang bisa elu baca dari tulisan gue?"
"Orangnya berantakan."
"Dih, itu mah elu juga udah tau.. sampah ah," katanya tidak puas. 

Kemudian, kekonyolan ini berlanjut. Aku mulai menebak-nebak tulisan Wildan, Achi dan Jebe. Dan tebakanku hampir semuanya benar! 

Tapi, Meydi belum percaya dengan perkataanku. Dia bilang, "Emang beneran bisa diliat dari tulisan ya?"
"Bisa tau! Namanya ilmu Grafologi. Gue udah Ph.D. di bidang ini," kataku kacau.

Tiba-tiba Wahyu Abdhi masuk ke SAC. Meydi langsung berkata, "Tuh cobain ke Wahyu Abdhi, berhasil kaga.." Meydi tahu bahwa aku ini tidak terlalu dekat dengan Wahyu.
Daaann, setelah Wahyu menuliskan tiga kata, aku mencoba menebaknya, "Kamu orangnya ga bisa mengatur keuangan ya?" 
"Iya!" balasnya dengan anggukan cepat.
"Hmmm, kamu itu orangnya tertutup kan?"
"Iyaa.." jawabnya lagi.
See? Aku berhasil lagi. Hahaha. 
"Cuma gitu doang?" celoteh Meydi.
"Yee, baru belajarnya segitu. Tar ya, belajar lagi. Hihihi," aku nyengir.

Dan ternyata Meydi masih penasaran bagaimana cara grafologi bekerja. "Gimana si cara bacanya? Emang kalo orang yang bisa ngatur keuangan tulisannya harus kaya gimana?"
"Mau aku ajarin?" tawarku padanya.
"Gimana?" 
"Eh, ga mau deng. Entar yang jadi fortune tellernya banyak dong."
"Ih, nyebelin.."

Hahaha. Sebenarnya tebakan ini bukannya tidak berdasar. Aku belajar grafologi dari sebuah situs internet tentang dunia kepenulisan dan buku yang aku baca sekilas di sebuah toko buku di Bandung. Dan juga, waktu KKN, abang pernah sedikit mengajarkan bagaimana membaca orang dari tulisannya. Hihihi.

What a ridiculous day. Thanks God :) I was happy :)

Wednesday, 2 October 2013

Nostlagic

Prolog:

Ted Kooser, di bukunya yang berjudul Writing Brave and Free bilang kalau mau jadi penulis, kita harus latihan nulis seengganya 10-15 menit sehari. Dan berhubung diary saya hilang entah kemana, juga berhubung saya males buat bikin diary baru, jadi saya akan fungsikan blog ini untuk latihan menulis saya.

---

Hari ini, aku menyortir rekaman-rekamanku selama di posko KKN. Aku tertawa-tertawa sendiri mendengar suara-suara lucu yang mengalir dari headset yang terhubung ke Leon, laptopku (I'm sorry, Esther.. and I still love you). 

Aku mendengar beberapa rekaman suaraku, mami, dan papi yang sedang 'konser 6 album'. Konser 6 album itu berisi lagu-lagu Sheila on 7, Ungu, Adaband, juga Ebith G. Ade. Kau pikir suara-suara kami bagus? Boleh dibilang begitu.. tapi suara-suara tawa terdengar di setiap rekaman lagu. Bagaimana tidak? Papi selalu saja membuat hal konyol saat kami bernyanyi bersama. Mulai dari loncat-loncat nada dasar, sampai penghayatan yang berlebihan. Mendengar suara tawaku sendiri saat itu, aku tahu aku bahagia sekali. Konser 6 album itu dibuat beberapa hari sebelum kepulangan kami. Kami bernyanyi hingga pukul dua malam. Awalnya, konser kami diiringi alunan gitar amang. Tapi, belum selesai konsernya, tangan amang sudah memerah dan akhirnya menyerah pada sang malam. Selanjutnya kami 'ber-akapela'-ria sampai hampir tiba waktu sahur. Sebenarnya konser itu diadakan untuk menghibur mami yang akan mengisi kuliah subuh di keesokkan hari. Konyol memang. Bukannya latihan ceramah, mami malah ikut nyanyi bersama aku dan papi. 

Ada juga rekaman yang aku buat pada siang hari yang merekam anak-anak kecil di dekat posko yang membuat pengakuan kalau mereka 'ngeceng' beberapa dari personil KKN kami. Lucu sekali. Ada yang suka sama papi, ada yang suka sama Eka, dan ada yang dulunya suka sama abang dan amang. Selain itu, obrolan pengaukan itu merambat menjadi 'cie-cie-an yang berakar dari gosip-gosip kocak. Ada yang menggosipkan Intan dan Eka (But, hey, this isn't gossip I think), Abang dan Iki (This isn't either!), dan Amang dan Icha (I dont know whether this is fact or not, lol). Sewaktu rekaman itu dibuat, ada Abang, Iki, Intan, Ica, dan aku. Jadi yang tidak terkena gosip cuma aku. Hingga Ica sepertinya ingin 'menyamakan kedudukan' dengan menggosipkan aku. "Tuh, Teh Debi juga sering dibonceng sama A Khalid, ayooo," katanya pada anak-anak kecil itu saat diserang dengan pernyataan "Kalo Teh Ica mah suka sama A Handaka.. sering dibonceng.. waktu A Handaka ngajar, Teh Ica yang motoin." Selain itu di tengah-tengah penginterogasian terhadap Intan mengenai hubungannya dengan Eka, abang tiba-tiba bertanya padaku, "Jangan-jangan Debi juga suka sama Eka?!" aku langsung bilang, "Yeelah Bang, kaga!". 

Oh, betapa mereka ingin menggosipkan aku, tapi tidak berhasil! Hahaha.. No fact no gossip.. There's no smoke without fire.. lol.

Menyenangkan sekali hidup selama 40 hari dengan saudara-saudaraku yang super eror ini. Entah nostalgila apalagi yang akan kutemukan esok hari. :)    

Monday, 30 September 2013

afternoon notes..

Saat aku butuh sesuatu yang begitu sulit, ada ibu yang selalu ada untukku.

Saat aku putus asa, selalu ada sahabat-sahabatku yang menyemangatiku.

Mereka malaikatku, kan wahai Tuhanku yang Maha Penyayang?

Kau kuatkan aku melalui mereka, benar kan?

Terimakasih ya Allah.

Andai aku bisa memelukmu..

Sunday, 29 September 2013

Duniamu, duniamu. Duniaku, duniaku.

Ada dua teori kehidupan yang baru saja terbukti di kehidupanku. Yang pertama, bahwa Tuhan akan mengabulkan doamu, cepat atau lambat. Yang kedua, bahwa segala sesuatu yang terjadi di kehidupan ini pasti ada hikmahnya.

Sekitar dua bulan lalu, seperti yang kau tahu, aku mengikuti KKN. Tinggal bersebelas orang di sebuah rumah tua yang sudah tak dihuni selama dua tahun lamanya. Aku dengan segala kecuekan yang melekat di dalam diri ini, tidak berpikir apa-apa tentang rumah itu.

Di rumah itu, saat hari pertama bulan puasa, aku mencuci piring sendirian di kamar mandi sampai jam setengah satu malam. Saat aku keluar dari kamar mandi, lampu-lampu sudah dimatikan. Semua orang sudah tertidur lelap. Aku dengan segala kecuekan yang melekat di dalam diri ini, tidak berpikir apa-apa tentang kamar mandi itu.

Suatu hari, aku, mamih dan Intan pernah sakit kaki ‘bareng’. Serius, kami bertiga sama-sama sakit kaki, dengan letak kesakitan yang sama, yaitu lutut. Lutut kami tidak bisa ditekuk. Rasanya sakit sekali, apalagi saat bergerak solat. Aku dengan segala kecuekan yang melekat di dalam diri ini, menganggap sakit kaki itu gara-gara terlalu banyak duduk.

Setiap hari, teman-teman sekamarku membawa handphone ke kamar mandi supaya bisa ber’karaoke’ dengan MP3nya. Aku dengan segala kecuekan yang melekat di dalam diri ini, menganggap mereka memang para penyanyi kamar mandi. Well, kupikir aku banyak teman sekomplotan kalau begitu!

Dan banyak lagi cerita-cerita yang lainnya.

Saat kami kumpul-kumpul lagi setelah KKN usai, barulah terkuak misteri-misteri yang sesungguhnya. Misteri itu adalah, pertama, bahwa rumah itu sudah ‘berpenghuni’ jauh sebelum kami bersebelas menghuninya. Kedua, di kamar mandi itu ada sosok seorang wanita cantik yang menyebarkan wangi melati (tapi aku sama sekali tidak menciumnya) yang membuat teman-temanku sedikit ketakutan saat harus beraktivitas di kamar mandi (jadi mereka karokean supaya ga ‘keueung’ gitu). Dan satu lagi, sakit kaki bareng itu disebabkan kaki kami bertiga ‘diikat’ selembar ‘samping’ gara-gara cara duduk kami yang ‘tidak wanita’.

Sehubungan dengan hal ini, ada tiga jenis manusia di posko kami. Golongan pertama yaitu orang-orang yang bisa melihat dan merasakan keberadaan ‘mereka’. Golongan selanjutnya yaitu orang-orang yang bisa ‘merasakan’ ada sesuatu yang ganjil. Dan golongan terakhir yaitu, orang-orang yang tidak bisa melihat, pun merasakan. Dengan kata lain, orang golongan ini adalah orang yang tidak peka dan tidak sensitif. Dan orang di posko yang termasuk golongan ketiga ini hanyalah... yah kau tahu aku akan menyebut siapa—aku.

Aku memikirkan, kenapa hanya aku saja yang amat sangat tidak peka terhadap keberadaan mereka. Apa karena aku ini penakut? Bukannya papih dan Intan juga penakut? Tapi kenapa mereka bisa merasakan sampai mereka ketakutan? Atau karena mereka lebih penakut dariku? Tidak juga, aku ini takut sekali saat harus mengajar di dekat sebuah keranda.. Aku terus berpikir.. apa mungkin karena sikap cuekku yang menutup mata batinku untuk merasakan hal-hal seperti itu ya? Apa mungkin karena di rumahku tidak pernah dilatih untuk terlalu memusingkan masalah seperti itu? Kedua-duanya mungkin. Lalu, aku berpikir lagi.. jauh sebelum ini, aku adalah seorang penakut. Sehingga, aku selalu berdoa supaya aku di-tidak-bisa-kan untuk melihat mereka. Aku selalu bilang, “Ya Allah, jangan biarkan hamba melihat hal-hal seperti itu. Hamba takut itu akan menjauhkan hamba dari-Mu.” Iya, benar. Aku dulu sering berdoa seperti itu. Dan sekarang aku sadar, Allah Swt. benar-benar mengabulkannya. Ya, lewat sikap cuekku ini, Allah mengabulkannya. Apakah aku ini menyesal karena selalu menjadi orang terakhir yang mengetahui hal tersebut? Sama sekali tidak. Aku justru bahagia, karena Allah mengabulkan doaku J Sangaaaaat senang. Aku pun jadi tahu bahwa sikap cuek nan tidak peka ini ada manfaatnya juga, supaya aku ini tidak jadi penakut. 

Ah, Tuhanku aku sayaaaaaang pada-Mu.


Anyway, kalau kau itu penakut juga, coba doaku itu ya. Wish it would work! J     

Thursday, 26 September 2013

My Readings List

Assalamualaikum ibu-ibuuu.. bapa-bapaaaaa.. Ini saya mau ngasih tau daftar bacaan saya buat beberapa bulan ke depan nih. Bukan.. bukan buat nyombong nih ya.. Cuma buat ngingetin diri supaya ga usah maruk dan kalap kalo "sightseeing" ke toko buku, ngingetin kalo masih banyak buku yang udah dibeli tapi belum dibaca sampe saat ini......


1. The Sisterhood of The Traveling Pants - Ann Brashares (Belum dibaca sama sekali hayo!)
2. Ghost of Fear Street #31 - R. L. Stine (Belum dibaca sama sekali hayo!)
3. Jane Eyre - Charlotte Brontȅ (Belum dibaca sama sekali hayo!)
4. Melbourne Rewind - Winna Efendi (Masa baru setengahnya?)
5. The Jilbab Traveler - Asma Nadia (Masa baru setengahnya?)
6. Jumpalitan Mencari Sang Pangeran - Shelina Zahra Janmohamed (Masa baru setengahnya?)
7. The Wild Soccer Kids - Joachim Masannek. (Dikit lagi yailah, males amat hah?)
8. Frankenstein - Mary Shelley (Masa baru setengahnya?)
9. Ghost Stories - Charles Dickens (Dikit lagi yailah, males amat hah?)
10. Perahu Kertas - Dee (Masa baru setengahnya?)
11. The Lovely Bones - Alice Sebold (Dikit lagi yailah, males amat hah?)
12. Flipped - Wandelin Van Draanen (Dikit lagi yailah, males amat hah?)
13. Herr Der Diebe - Cornelia Funke (Masa baru setengahnya?)

Yak, ibu-ibu segitu aja tuh.. ada berapa? Iyaa tigabelas 'saja'.. Banyak yee -___- Yang di PDF apa kabarnya pula? Ahahaha.. Masa mau jadi penulis, tapi bacanya makin males.. Ayoooo habiskan!! 

#Apeubangetdebi

Sunday, 22 September 2013

Rindu.. Rindu..

the sky looks pissed.. the wind talks back..
my bones are shifting in my skin..
and you, my love, are gone..
my room feels wrong.. the bed won't fit..
I cannot seem to operate..
and you, my love, are gone..

The Chain - Ingrid Michaelson


Masih ingat postingan saya sebelum ini? Yang ga mau kkn itu loooh?

Jangan terpengaruh yaa. KKN ga sebegitu menakutkan ko. Malah, sekarang saya rindu gini akhirnya. Seriously.

Barusaja saya melihat video-video sewaktu KKN. Ada satu video yang menyorot buka bersama anak-anak kecil Kampung Sukaraja yang terakhir di posko kami. Dalam video itu, ada saya dan teman sekamar saya, Atu yang sedang sibuk memotong-motong buah limus untuk dimasukkan ke dalam sirup. Dalam ramainya suara yang tertangkap video, sayup-sayup terdengar suara Atu berkata, “Budeb udah ngebatalin belum?”. Entah apa yang saya katakan, namun Atu beranjak dan mengambil air mineral lalu meminumkannya pada saya. Saat melihat itu, saya terenyuh. Saya rindu. Saya rindu akan keberadaan kesembilan saudara-saudara saya di samping saya. Saya rindu mereka memanggil nama saya dengan berbagai cara. Mulai dari nama asli oleh Abang; dipanggil Jojon oleh Jojonnya sendiri; Budeb oleh Atu, Intan, Icha, Iki; Adek oleh Mami; dan Geby oleh Papi dan Eka. Ah, terlalu banyak cerita tentang kami semua untuk dirindukan.

Bayangkan saja.. saat kau membuka mata di pagi hari, yang pertama kau lihat adalah mereka. Saat kau menjalani hari, kau menghabiskannya bersama mereka. Saat kau hendak tidur, hal terakhir yang kau lihat sebelum tiba di alam mimpimu, adalah mereka. Begitu terus. Berulang-ulang. Hingga akhirnya kau terbiasa dengan semua itu. Sampai suatu saat, Tuhan memisahkan kalian lagi. Menjadi satuan-satuan yang terpisah seperti semula. Yang kau alami kini adalah.. Begitu kau bangun di kasurmu yang empuk, tak ada siapapun di sampingmu kecuali bantal yang membisu. Saat kau menjalani hari, tak ada lagi suara-suara ramai sembilan orang di sekitarmu. Dan hal yang terakhir yang kau lihat sebelum tidur kali ini adalah langit-langit dengan warna pucat pasi. Lalu, apa yang kau rasakan? Katakan pada saya.. Rindu, bukan?


p.s. Miss you guys, my Cakrawala siblings..


(berdiri) Eka, Saya, Atu, Mamih Key, Intan, Icha, Iki (jongkok) Papih Khalid, Abang Ikhsan, Amang Handaka a.k.a. Jojon.

Tuesday, 18 June 2013

Key Key eN

KKN.. mata kuliah paling absurd sedunia. Bobotnya ga lebih dari 2 sks. Pertemuannya? 40 hari tanpa jajan di Kopma, atau ngumpul bareng temen-temen sekelas. 40 hari itu akan baik-baik saja kalau tidak bertepatan dengan bulan puasa. H-5 lebaran, baru dibolehkan bubar. Come on, gak ada SP kan? Kenapa harus H-5 baru di rumah (lagi)? Bodohnya, aku gak memilih KKN yang lokasinya di rumah banget. Yah, sudahlah.. sudah menjadi takdir. Mau diapakan lagi. Mau demo sambil bakar ban dan gigit-gigit pager di depan gedung LPPM buat menghapuskan KKN? Heyya, are ya high or sumthin'? 

Dan sekarang tinggal H-5 sebelum memulai reality show Big Brother atau .. ethnic runaway? Aku belum mempersiapkan apa-apa. Ibu justru yang sedari kemarin menelfonku dan menanyakan keperluan apa saja yang kubutuhkan. Aku seolah masih tidak percaya bahwa KKN itu benar-benar nyata seperti nama kepanjangannya: Kuliah Kerja NYATA.

Teman-teman KKN ku seem nice.. parahnya aku malah ketakutan kalau-kalau malah aku nanti yang mengacau dan berbuat onar selama KKN. Bagaimana kalau rona mukaku salah diinterpretasikan orang lain yang notabene baru bertemu 3 kali? Kalau aku sedang diam, temanku pasti bilang "Muka lo busuk banget sih Deb." atau "Mukanya biasa aja dong! Kayak ngajak ribut." Itu semua adalah pendapat dari beberapa teman sekelasku yang sudah 'hidup berdampingan' denganku selama 3 tahun. Masalah ini mungkin hanya bisa dihadapi dengan 2 cara. Yang pertama, nyengir setiap saat. Jika itu tidak berhasil, aku akan menggunakan usaha pamungkas: berdoa semoga Alloh membuat wajahku terlihat seperti orang ramah di mata orang lain. Aamiin!

Dan hal ini -menulis semua ini disini- sangatlah menyenangkan. Aku mencoba menceritakan ini pada teman-temanku, tapi yang keluar dari mulutku hanya "ga mau KKN!" secara berulang-ulang. (God, thankyou for making the existence of what-so-called writing on this earth)

Yah, segitu dulu curhatnya.

Semangat ngefinalize TEYL..
Semangat seminarnya..
Semangat KKNnya..
Semangat pulang ke Rajapolah!!






Remain

Siapa yang bisa jamin kalau hanya dengan selama satu tahun kamu gak tertarik untuk mencari tahu apa yang terjadi dan gak ketemu sama seseorang, kamu bakalan sukses amnesia tentang orang itu? Jawabannya, Tuhan, bila Ia mengijinkan. Dan pertanyaan itu berakhir disini.


"So nice to see your face again
Tell me how long has it been
Since you've been here..
You look so different than before
But still the person I adore
Frozen with fear..
I'm out of love but I'll take it from the past
I'll let out words cause I'm sure It'll never last.."

(Gotten - Slash feat. Adam Levine)


Monday, 3 June 2013

Forbidden Song


"Cause I dont know who I am, who I am without you
All I know is that I should
And I don't know if I could stand another hand upon you
All I know is that I should
Cause she will love you more than I could
She who dares to stand where I stood"
 (Where I Stood - Missy Higgins)

It seems that the lyrics have no sophisticated diction, doesn't it? But this song is a forbidden song for me for about a week ahead.. nah.. two weeks I guess. There is a matter I wanna share with you about the reason why I nominate this song to be forbidden.
Several days ago, I was so addicted to the love story of Chloe Sullivan and Jimmy Olsen. Got a clue? Yes, I was addicted to Smallville, only certain seasons actually. I just fell in love with this couple. I knew that Chloe will marry Oliver Queen in the end of the whole story (and, indeed, I hate that part). But I just preferred Jimmy rather than Ollie. So, I downloaded the three seasons where Jimmy occurs. And this song just came up in the season 7, where Chloe broke up with Jimmy. And I was just sort of.. sad, and cried a little. Exaggerating, don’t you think? Me either. But it was the truth. At first, I loved this song playing on my phone repeatedly. Later, I realized, this song hypnotized me. When I heard this song, there would be some flashes on my head when the two were breaking up and some other flashes showing Jimmy’s death. When that happened, I was so angry, “Why didn’t they just become a fine couple before Jimmy dead?!” Then this song started to control my feelings, and ruin my mood. When my mood goes down.. I can foresee I will do nothing and neglect anything, including working on my assignments. Because I have to kill my assignments anytime soon, this song is forbidden for me for a while.

Chloe and Jimmy's wedding (well, some minutes before it was ruined by Davis Bloom)
        
Pict source: http://www.zap2it.com/media/photo/2009-10/49723121.jpg

Wednesday, 15 May 2013

Debi and The Cheekbone


Setahun ke belakang, aku belum lagi sakit yang parah yang sampai bisa menjauhkan aku dari tugas-tugas ‘kesayanganku’. Tapi, hari Kamis lalu, rekor setahun itu berhenti. Aku didiagnosa terkena radang tenggorokan. Penyakit lama bersemi kembali, sodara-sodara! Padahal, setahun ini kalau aku sudah merasakan gejala-gejala awal radang tenggorokan, aku selalu sigap memayungi diri dengan pil-pil kuning yang mengatasnamakan diri vitamin C. Tapi, minggu lalu, aku gagal. Aku terkena radang dan vitamin c itu tidak cukup membantu. Sampai hari Selasa, sakitku tidak kunjung membaik. Suaraku sengau terus menerus, tidak ada perubahan.. Sudah beberapa teman sekelas yang aware dengan suara anehku ini.

Kata mereka...

Sharin: Budebs, lagi flu ya? Suaranya seksi gitu ih..

Meydi: Suaranya so so an pilek gitu ih

Icha: Budebs, suaranya masih kaya kodok..

Ajeng: Debs, suaranya seksi ih, buat aku aja coba!

Seksi sih seksi, Cuma sakitnya ini nih.. Sakitnya malah menyebar sampai ke tulang pipi. Rasanya nyut-nyutan sepeti habis ditinju! Jadi, tadi siang aku memutuskan untuk pergi ke poliklinik di kampus. Dan hasilnya... tadaaaaa aku kena infeksi tenggorokan.. wah wah wah sepertinya si radang tenggorokan sudah naik ke jenjang yang lebih tinggi -____- dan obatnya semakin besar, dan banyak. Oh, kayanya I need a painkiller!! Sakit banget ini pipinyaaaaaaaaa!!!

Kata Ibu dokter, sakit di tulang pipi ini gara-gara ingusnya ga keluar. Iya sih, suaranya aja yang kaya orang pilek, tapi ga pernah ngeluarin ingus kaya orang pilek biasanya.

Tapi, yasudahlah.. semoga dengan obat-obat ini aku bisa cepat sembuh dan kembali bercumbu dengan tugas-tugas :* Aamiin. 

Oiyah, moral value of this story is that..... kamu harus bersyukur kalau kamu pilek terus ingus kamu keluar. Karena nantinya ingusnya habis dan ga akan nyakitin tulang pipi kamu! :)

Saturday, 4 May 2013

Cinque Giorni



Suatu malam dua minggu yang lalu, saat Esther, laptop jadul kesayanganku, sedang menyala, adikku datang menghampirinya dan menggangguku.

“Mau maen game!” katanya.

Aku selalu tidak rela meminjamkan Esther padanya kalau digunakan untuk hal-hal seperti bermain game. Akhirnya, aku alihkan perhatiannya dengan video nursery rhyme yang aku download beberapa waktu lalu. “Mau nyanyi Kalau Kau Suka Hati yang bahasa Inggris ga?” tawarku.

“Mau, eh ada yang gambarnya monyet yang loncat-loncat ga?”

Duh, lagu apa itu yang ada monyet loncat-loncat?

Aku mengklik Entertainment (E:). Di bagian bawah ada 14 video yang semuanya bernama sama Video Playback. Yang membedakan hanya angka yang mengikuti frase itu. Dengan asal aku mengklik video playback 5. Lalu muncullah gambar babi, monyet dan bebek bernyanyi Clap Your Hands.

“Nah! Iya, yang ini!” sahut adikku.

Bosan dengan video itu, aku menawarkan lagu yang sudah ia tahu sebelumnya, “Ada lagu Twinkle Twinkle juga loh.”

Dia bersemangat. Dengan, lagi-lagi, asal aku mengklik video playback 7. Dan yang keluar adalah tulisan..

Cinque Giorni – Michelle Zarillo

Eh, ini kan video karoke aku, hihihi. Tawaku dalam hati.

Cinque?” kata adiku dengan pronunciation bahasa Itali dengan benar. Dia bilang /cin-ké/ bukan /cin-ku-e/. Mendengar itu, aku terkejut. Pasalnya, aku merasa tidak pernah mengenalkan bahasa Itali padanya. Bahasa Inggris, mungkin tidak dariku pun, ia sudah dapat di sekolahnya. Bahasa Jerman? Yah, aku sudah pernah menyanyi Mein Hut dengannya. Tapi, bahasa Itali?

“Kenapa?” tanyaku padanya.

Cinque kan artinya lima, ya?” Aku semakin kaget dibuatnya.

“Iya, kok bisa tahu? Belajar sama Teh Ita, ya?” tanyaku menyelidik.

“Iya.” Oh, dugaanku benar ternyata.

Iseng, aku mengujinya. “Kalo satu, bahasa Italinya apa?”

Uno.”

Keterkejutanku belum selesai. Aku pun bertanya nama-nama angka dalam bahasa Itali dari satu sampai sepuluh. Dan dia bisa!

Uno, due, tre, quattro, cinque, sei, sette, otto, nove, dieci.”

Iya, memang baru sampai sepuluh. Tapi, bagiku itu merupakan pencapaian besar adikku, yah.. mengingat gaya belajarnya yang.. butuh banyak ‘movement’.. Menghafal sebanyak itu sudah menjadi tanda yang baik! Dengan cara pengucapan yang tepat pula!

Wahaha, semoga dia bisa terus belajar bahasa Itali sampai fasih. Jangan seperti aku yang hanya belajar bahasa Jerman setengah-setengah, dan belajar bahasa Inggris setengah.. hati. :’(