“Debiii,
kenapa aku kayak gini terus?” keluh Meydi sehabis melihat skor akhir mata
kuliah Second Language Acquisition yang terpampang di kaca ruang dosen.
Hari
itu, Ibu Della menjadi dosen pertama yang memberitahukan nilai semester ini.
Dan Meydi mengeluhkan ‘pemberian’ nilai darinya. Hanya tinggal menambah 0,3
lagi, maka Meydi akan mendapat nilai B. Hampir sama halnya dengan nilaiku, 84,
yang artinya aku hanya tertinggal satu poin lagi menuju alfabet kebahagiaan: A.
“Aku
juga Meh, satu angka lagi, bisa jadi A.”
“Ya
tapi kan nilai elu B juga.” Dia merengut.
“Lu
jeleknya dimananya?”
“UTS.”
Sejujurnya
aku tidak tahu harus bilang apa padanya. Toh aku juga kecewa pada diriku
sendiri. Melihat orang lain bisa mendapat nilai 86, 90.. kenapa aku mesti
kurang satu angka saja? Aku juga merasa jengkel, kesal. Kekhawatiran akan nilai
dari mata kuliah yang lain pun membayangiku. Hanya saja, perbedaan aku dan
Meydi hari itu adalah aku tidak mengutarakan apa yang aku rasakan. Aku ini
boleh dikatakan pengeluh yang minta ampun. Tapi, kalau ada Meydi, aku jadi
juara dua dibelakangnya.
“IPK
aku Cuma *,**.”
Keluhnya lagi.
Di
dalam hati aku berbicara panjang lebar. Tuh
kan? Apa aku bilang di awal semester? Jangan kebanyakan main. Utamain dulu
kuliah. Kalo enggak, lu bakal nyesel di akhir. Liat kan sekarang? Lu beneran
nyesel di akhir. Tapi aku tidak mengungkapkannya lewat mulutku. Aku lebih memilih untuk
diam saja, mendengarkan semua keluhannya
yang menggunung. Karena, jika aku berada di posisi
dia, aku pasti tidak mau mendengarkan kata-kata semacam itu, kata-kata yang menyalahkan
seperti itu. Dan memang teman itu tidak boleh begitu, menurutku.
***
for Meydi,
maybe I’m not a good friend for you (for anyone, maybe). I’m not the one who is
the first to say happy birthday on your most delightful day. I’m not the one
who is always there when you’re in need. I’m not the one who can even give
little suggestions for your problems. I’m not the one who is ‘cool’ enough to hang
out with. I’m not the one who will say sorry for the mistake I’ve done to you.
I have so many different interests with you, so I cannot always understand many
topics you’re talking and it seems making you frustrated, lol.
But I know,
you’re a good friend to me, who is the first to find out how stubborn I am, how
introverted I am, how devilish my laughter is when it comes to see other
people’s sorrow. You should be proud of it, myahahahaha. And when I have some
problems, I know a few people whom I should run into. And you’re one of them.
Sorry for
being the worst friend for you in these five years. And sorry for being not
able to say these things directly to you. You know I’m not that kind of person.
Cepet beresin kuliahnya! Plis banget fight your laziness!
Cepet kerja dan buka toko sepatu Meydi’s
Collections :P and always be a good friend to anyone~
HAPPY BIRTHDAY
YANG KE-73!!!