Ayo, di google translate dulu apa artinya der Zwilling.. (lalu terdengar bisikan: malesin banget sih) Hehe.. yaudah.. artinya ‘kembaran’ sodara-sodara.
Aku gak punya kembaran, tapi dari kecil sampai sekarang orang-orang sering salah kira kalau aku kembar dengan kakakku yang lebih tua dua tahun..
Nah, sekarang aku mau coba nulisin kejadian-kejadian unik tentang salah duga ini yang pernah terjadi padaku. Tujuannya, supaya aku bisa selalu inget kejadian-kejadian ini lalu senyum-senyum sendiri :P
Kejadian #1
Waktu itu aku, kakak, dan Ibu mau pergi ke suatu tempat, pake angkot. FYI, ibu aku waktu kecil sering banget bikin baju atau beliin baju yang sama buat aku dan kakak aku. Nah, kita bertiga duduk di samping mamang angkotnya. Begitu kita duduk, si mamang angkotnya berbasa-basi dengan nanya, “wah, anaknya kembar, Bu?”
Ini nih part yang agak aneh menurut aku, bukannya menyangkal Ibu malah jawab, “Iya, mang.”
Part yang lebih anehnya lagi, meski tahu dan sepenuhnya sadar aku itu adik yang beda dua tahun dari kakak aku, aku gak protes denger jawaban Ibu. Begitupun kakakku. She just kept silent. What a family..
Mungkin waktu itu Ibu lagi gak mau basa-basi sama orang asing jadinya gak mau ribet dengan membikin kalimat dua kata lebih panjang seperti, “Bukan mang, adek kakak,” Karena, mungkin (lagi) jawaban itu akan mengundang pertanyaan lebih dari si mamang angkotnya, seperti “Oh, ya? Kok mirip banget, Bu?” lol
Kejadian #2
Ini terjadi baru-baru ini nih.. waktu pemilu kemaren aku pergi ke TPS bareng sama si teteh. Di jalan, ketemu sama tetangga-tetangga yang lagi siap-siap pergi juga di depan rumah mereka. Ada satu ibu-ibu yang nyapa kita ,”Aduh kakak beradik ini mau nyoblos?”
Kita tersenyum sambil mengiyakan.
Lalu, si ibu mengerutkan kening dan bertanya, “Sebentar.. ini kakaknya yang mana? Adeknya yang mana, ya?”
Secara sukarela kakakku mengangkat tangannya sambil tertawa-tawa dan bilang, “Ini Ita!”
Kejadian #3
Ceritanya, kakak aku mau ujian gitu. Di kartu peserta ujiannya harus ada foto dia. Tapi, H-1 ujian dia lupa ngeprint foto. Dia pun bertanya padaku, “Bi, punya foto ukuran 2x3 gak?”
“Ada, buat apa?”
“Minta lah, buat ditempel nih..lupa..”
“Wah, emang gak apa-apa?”
“Gak bakal ketahuan,” yakinnya.
Dan seperti keyakinannya, petugas administrasinya tidak terlalu ‘ngeuh’ dengan perbedaan di foto itu, hingga kakakku selamat sampai sekarang dari penipuan foto itu.
Kejadian #4
Aku menaruh foto box aku dan kakakku waktu aku masih di kelas 1 SMA di dalam dompetku. Suatu hari, di kampus, aku membuka dompetku untuk... entah aku lupa untuk apa. Nur yang duduk di sampingku pun melihat foto itu. Dia lalu meminjam foto itu dan memperlihatkan pada pacarnya, Wahyu. Dan mereka mulai main tebak-tebakkan...
“Ay, tunjuk yang mana yang Debi, coba,” pinta Nur pada Wahyu.
Lama, si Wahyu berpikir, kemudian dengan mantap dia menunjuk foto kakak aku. Si Nur yang sudah tahu jawabannya, tertawa.
“Bukan, tahu! Yang ini yang Debi..” koreksinya.
Aku pun menyela diskusi mereka, “Dulu agak susah dibedain Wah.. tapi sekarang tinggal liat warna mukanya. Kakak aku itu warna mukanya ‘polos’ kalau aku agak-agak ‘colorful’ gitu deh..”
Yeah.. if you know what I mean.. :p
Kejadian #5
Kejadian ini menurut aku paling kocak. Dan kalo keinget kejadian ini aku masih bisa ketawa-ketawa. Jadi, awal masuk kuliah itu aku belum pake kerudung. Kakak aku juga gak pake kerudung. Suatu hari, aku diajak main sama kakak aku. Sebelum main, dia ada urusan dulu sama dosennya. Jadilah aku ikut masuk ke wilayah kampusnya. Aku bilang aku mau nunggu aja di parkiran. Dan dia masuk ke gedung kampusnya. Tiba-tiba ada cowok yang ngedeketin aku sambil bilang, “Raeee..!” dan langsung nyubit pipi aku! Lalu dia dengan santainya berlalu begitu saja. Gak lihat ekspresi muka aku yang kaget kali, ya? -______- Temen-temen kakak aku yang ngelihat dari jauh dan tahu kalo aku bukan ‘Rae’-nya mereka, malah terbahak-bahak. “Dia bukan Rae, ai kamu!” kata Teh Gita dari jauh.
Yah, sebegitu dulu yah dongeng hari ini, kapan-kapan kalau ada waktu dan koneksi internet lagi I’ll tell you more..Bye!