Prolog:
Ted Kooser, di bukunya yang berjudul Writing Brave and Free bilang kalau mau jadi penulis, kita harus latihan nulis seengganya 10-15 menit sehari. Dan berhubung diary saya hilang entah kemana, juga berhubung saya males buat bikin diary baru, jadi saya akan fungsikan blog ini untuk latihan menulis saya.
---
Hari ini, aku menyortir rekaman-rekamanku selama di posko KKN. Aku tertawa-tertawa sendiri mendengar suara-suara lucu yang mengalir dari headset yang terhubung ke Leon, laptopku (I'm sorry, Esther.. and I still love you).
Aku mendengar beberapa rekaman suaraku, mami, dan papi yang sedang 'konser 6 album'. Konser 6 album itu berisi lagu-lagu Sheila on 7, Ungu, Adaband, juga Ebith G. Ade. Kau pikir suara-suara kami bagus? Boleh dibilang begitu.. tapi suara-suara tawa terdengar di setiap rekaman lagu. Bagaimana tidak? Papi selalu saja membuat hal konyol saat kami bernyanyi bersama. Mulai dari loncat-loncat nada dasar, sampai penghayatan yang berlebihan. Mendengar suara tawaku sendiri saat itu, aku tahu aku bahagia sekali. Konser 6 album itu dibuat beberapa hari sebelum kepulangan kami. Kami bernyanyi hingga pukul dua malam. Awalnya, konser kami diiringi alunan gitar amang. Tapi, belum selesai konsernya, tangan amang sudah memerah dan akhirnya menyerah pada sang malam. Selanjutnya kami 'ber-akapela'-ria sampai hampir tiba waktu sahur. Sebenarnya konser itu diadakan untuk menghibur mami yang akan mengisi kuliah subuh di keesokkan hari. Konyol memang. Bukannya latihan ceramah, mami malah ikut nyanyi bersama aku dan papi.
Ada juga rekaman yang aku buat pada siang hari yang merekam anak-anak kecil di dekat posko yang membuat pengakuan kalau mereka 'ngeceng' beberapa dari personil KKN kami. Lucu sekali. Ada yang suka sama papi, ada yang suka sama Eka, dan ada yang dulunya suka sama abang dan amang. Selain itu, obrolan pengaukan itu merambat menjadi 'cie-cie-an yang berakar dari gosip-gosip kocak. Ada yang menggosipkan Intan dan Eka (But, hey, this isn't gossip I think), Abang dan Iki (This isn't either!), dan Amang dan Icha (I dont know whether this is fact or not, lol). Sewaktu rekaman itu dibuat, ada Abang, Iki, Intan, Ica, dan aku. Jadi yang tidak terkena gosip cuma aku. Hingga Ica sepertinya ingin 'menyamakan kedudukan' dengan menggosipkan aku. "Tuh, Teh Debi juga sering dibonceng sama A Khalid, ayooo," katanya pada anak-anak kecil itu saat diserang dengan pernyataan "Kalo Teh Ica mah suka sama A Handaka.. sering dibonceng.. waktu A Handaka ngajar, Teh Ica yang motoin." Selain itu di tengah-tengah penginterogasian terhadap Intan mengenai hubungannya dengan Eka, abang tiba-tiba bertanya padaku, "Jangan-jangan Debi juga suka sama Eka?!" aku langsung bilang, "Yeelah Bang, kaga!".
Oh, betapa mereka ingin menggosipkan aku, tapi tidak berhasil! Hahaha.. No fact no gossip.. There's no smoke without fire.. lol.
Menyenangkan sekali hidup selama 40 hari dengan saudara-saudaraku yang super eror ini. Entah nostalgila apalagi yang akan kutemukan esok hari. :)
budeeeeeeeb..... mamiiii.... ketawa ngakaaak.... ahahaha.... sumpah itu yaaa... top dah 6 album sampe saur,,, mantaap kali kita... ayo lanjutkan tulisannya,,,ahaha
ReplyDeleteahahah, iya mih, mariii mariii lanjuuutt :D :P
Delete