Friday, 10 February 2012

THE NINTH ENCOUNTER, THE LAST STORY, THE END*


#3 ENCOUNTER

Ingatan yang tersisa di kepalaku saat membaca 3# ENCOUNTER hanya lantai 3, sore hari, dan jaket hitam.

#4 ENCOUNTER

Ting. Lantai empat.

Aku melangkahkan kakiku keluar dari lift.
Di depan mataku banyak mahasiswa yang menenteng buku berwarna hijau tua. Aku menemukan seorang mahasiswi memeluk buku itu dan terlihat jelas judulnya, Studio-D. Ah! Mahasiswa Bahasa Jerman ternyata. Terasa ada kebahagiaan dalam diriku. Aku dengan iseng menoleh kesana kemari untuk mencarinya. Tapi, apakah mungkin? Aku menoleh ke belakang ke gerombolan laki-laki yang masing-masing memegang buku itu. Kuperhatikan wajah mereka satu-satu secara sekilas. Tidak ada dia. Ah, sudahlah.. Jangan berkhayal lagi, Biscuit! pikirku. Aku pun memutar balik kepalaku.

O-ow..

Dia.

Ada.

Di.

Depanku.

Aku berdiri di sini entah untuk berapa lama. Rasanya aku tidak mau pergi saat ini.

Namun, aku terdorong oleh waktu yang terus mengomeli aku bahwa aku harus segera masuk ke kelas Morphosyntax. Aku hanya sempat "mengabadikan" beberapa snapshots.. Wajahnya, gaya rambutnya dan kemeja batiknya. Saved already!

Soundtrack : The Parachute – The Mess I Made 

No comments:

Post a Comment